- Solusi
- Perusahaan
- Tentang KamiCartrack menawarkan solusi intelektual yang menjamin optimasi armada dan tenaga kerja, seberapa besar ataupun kecil bisnis Anda
- Hubungan InvestorCartrack memiliki riwayat konversi dan penghasilan arus kas yang kuat, leverage keuangan rendah, dan dividen besar
- KarierPortal karier. Lihat semua lowongan kerja terkini dan kesempatan yang tersedia di Cartrack
- Informasi
- Hubungi Kami
- English
- Masuk
Microsleep saat Berkendara: Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

---- 25/03/2025 ---
Pernahkah Anda kehilangan fokus saat berkendara dan tanpa sadar memejamkan mata selama beberapa detik? Hal ini merupakan salah satu gejala kelelahan berkendara yang disebut sebagai microsleep.
Menurut Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), sekitar 60% kecelakaan lalu lintas pada tahun 2024 lalu disebabkan oleh kelelahan pengemudi. Hal ini menurutnya juga sangat berkaitan dengan panjangnya jam kerja pengemudi.
Fenomena microsleep sangat penting untuk diketahui, terutama jika Anda berada dalam bidang bisnis transportasi dan logistik. Kali ini kita akan membahas mengenai microsleep, mulai dari penyebab, dampak, hingga solusi untuk mencegahnya.
Apa Itu Microsleep?
Microsleep adalah tidur dalam periode sangat singkat yaitu sekitar 15 detik atau kurang yang ditandai mata terpejam atau kepala terangguk. Saking singkatnya, terkadang seseorang bahkan tidak menyadari bahwa ia baru saja tertidur.
Fenomena microsleep sangat berhubungan dengan kurang tidur dan kelelahan, namun bisa juga terjadi karena terlalu lama berada dalam aktivitas yang monoton. Misalnya ketika berkendara di jalan tol yang bebas hambatan untuk perjalanan jarak jauh.
Penyebab Microsleep saat Berkendara
Meskipun durasinya sangat singkat, microsleep saat berkendara sangat berisiko menyebabkan kecelakaan. Kelelahan dan microsleep bahkan diduga menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan di lintas darat, termasuk di Indonesia.
Lalu, apa sebenarnya apa yang menyebabkan microsleep?
1. Kurang tidur
Kurang tidur sangat berpengaruh dan berkaitan erat dengan microsleep. Mereka yang bekerja dengan perubahan shifting secara terus menerus cenderung rentan untuk mengalami microsleep.
Selain itu, fenomena ini juga lebih sering dialami oleh mereka yang memiliki gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea. Hal ini karena kurangnya kualitas tidur yang didapatkan sehingga menyebabkan kelelahan dan mengantuk.
2. Kelelahan
Pengemudi angkutan barang dan penumpang yang berkendara dalam durasi yang panjang sangat rentan mengalami kelelahan. Terutama jika pekerjaan mengharuskan mereka bolak-balik dari satu kota ke kota lain dalam waktu singkat.
Selain itu, pengemudi yang berkendara sendiri juga sangat rentan mengalami kelelahan karena tidak ada orang lain untuk mengemudi secara bergantian. Kelelahan yang demikian juga sangat rentan membuat pengemudi mengantuk dan mengalami microsleep sewaktu-waktu.
3. Kondisi kesehatan dan konsumsi obat tertentu
Seseorang yang mengalami kondisi kesehatan tertentu juga cenderung mengalami microsleep. Misalnya diabetes, anemia, hingga kondisi kesehatan mental seperti depresi dan juga gangguan kecemasan.
Selain itu, mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan kantuk juga bisa memicu microsleep. Beberapa obat yang menyebabkan kantuk di antaranya adalah antihistamin, pereda nyeri, dan antidepresan.
4. Berkendara di jalan tol
Microsleep tidak hanya terjadi pada mereka yang kurang tidur, kelelahan, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu. Faktanya mereka yang tidur cukup pun dapat mengalami microsleep ketika melakukan aktivitas yang monoton dalam waktu yang lama.
Salah satu yang sering terjadi adalah ketika berkendara di jalan tol ketika sedang sepi sehingga jalanan benar-benar bebas hambatan. Dalam keadaan seperti ini, otak akan sangat mudah masuk ke mode auto-pilot sehingga risiko microsleep pun meningkat.
Baca Juga: KIR mobil: Pengertian, Persyaratan dan Biayanya 2025
Dampak Microsleep bagi Pengemudi dan Bisnis
Microsleep sebenarnya tidak berbahaya, tetapi apa yang terjadi karena microsleep lah yang sangat berisiko untuk merugikan. Beberapa dampak yang ditimbulkan oleh microsleep adalah:
1. Risiko kecelakaan fatal
Bagi kendaraan pribadi maupun kendaraan operasional perusahaan, microsleep sama-sama menyebabkan risiko kecelakaan dan tabrakan. Kecelakaan tunggal seperti menabrak pembatas jalan, tergelincir, dan terguling pun sangat mungkin terjadi.
Selain itu, kecelakaan fatal juga mungkin terjadi jika kondisi jalan tol sedang padat atau ramai. Selain berpotensi menabrak kendaraan lain, Anda juga sangat mungkin menyebabkan kecelakaan beruntun yang bisa memakan korban luka bahkan korban jiwa.
2. Kerugian operasional
Jika microsleep sampai menyebabkan kecelakaan, kerugian operasional tidak mungkin dihindari. Mulai dari kerusakan barang, penundaan pengiriman, hingga rusaknya armada pengiriman yang akumulasinya tentu saja sangat besar.
Kerugian tersebut belum termasuk jika kecelakaan menyebabkan kerugian kendaraan atau pihak lain. Perusahaan Anda tentunya harus mengganti rugi kerusakan kendaraan, kerugian materi, dan sebagainya.
3. Dampak hukum dan reputasi perusahaan
Kecelakaan yang terjadi akibat microsleep dapat dikategorikan sebagai kelalaian dalam berkendara. Apabila kecelakaannya menimbulkan kerugian bagi pengguna jalan lain, perusahaan dapat dikenakan sanksi pidana dan perdata.
Tidak hanya itu, reputasi perusahaan atau bisnis Anda juga akan menjadi rusak karena kecelakaan akan diberitakan kepada publik. Bukan tidak mungkin hal ini merusak hubungan kerjasama yang sudah terjadi bahkan memengaruhi keputusan klien potensial.
Cara Mencegah Microsleep Saat Berkendara
Menghindari bahaya microsleep bisa dilakukan dengan mencegah dan menghindari penyebabnya. Anda bisa mulai dari hal-hal di bawah ini:
1. Atur jadwal istirahat dan tidur yang cukup
Sebelum mengemudi, pastikan pengemudi yang bertanggung jawab mendapatkan istirahat dan tidur dengan cukup. Jika bekerja dalam sistem shifting, sarankan pengemudi untuk beristirahat ketika tidak sedang dalam giliran bekerja.
2. Hindari mengemudi sendirian
Mengemudi sendirian dapat menyebabkan rasa jenuh terutama jika menyetir di jalanan bebas hambatan seperti jalan tol. Pastikan Anda menugaskan pengemudi secara berpasangan, karena selain bisa mengobrol, mereka juga bisa bergantian mengemudi.
3. Gunakan sistem shift yang efektif
Sistem shift yang efektif adalah sistem yang secara adil membagi waktu bekerja dan beristirahat antar pengemudi. Dengan demikian, tidak ada pengemudi yang bekerja dalam jam kerja panjang sehingga dapat menyebabkan kelelahan.
4. Konsumsi makanan dan minuman
Mengkonsumsi makanan dan minuman saat berkendara bisa membantu pengemudi tetap terjaga. Terutama minuman berkafein seperti kopi dan teh yang bisa menghilangkan rasa kantuk selama tidak dikonsumsi berlebihan.
5. Gunakan teknologi untuk mendeteksi kelelahan
Selain menghindari penyebab microsleep, Anda juga bisa menggunakan teknologi untuk mendeteksi kelelahan pada pengemudi. Salah satunya adalah dengan menggunakan kamera AI yang bisa mendeteksi tanda-tanda kelelahan berkendara, seperti LiveVision dari Cartrack.
Solusi AI Camera dari Cartrack, Deteksi Lelah dan Mengantuk
Solusi kamera dari Cartrack dilengkapi dengan Artificial Intelligence (AI) yang dapat mendeteksi perilaku pengemudi. Akan ada peringatan langsung untuk pengemudi jika terdeteksi kelelahan, mengantuk, merokok, atau menggunakan ponsel.
Selain itu, AI juga dapat mendeteksi potensi tabrakan di depan dan akan memperingatkan pengemudi. Jika pengemudi berusaha menutupi kamera, fleet manager akan diberitahu sehingga pengemudi dapat diberikan teguran.
Smart Cabin dan Driver Monitoring Camera adalah dua jenis kamera LiveVision yang ditawarkan Cartrack untuk solusi kamera AI. Berikut adalah masing-masing fiturnya:
Smart Cabin |
Driver Monitor Camera |
|
|
Baca Juga: Bahaya Overload pada Angkutan Barang & Cara Menghindarinya
FAQ mengenai Microsleep
-
Apa yang dimaksud dengan microsleep saat berkendara?
Microsleep saat berkendara adalah kondisi di mana pengemudi tanpa sadar tertidur selama beberapa detik. Meskipun singkat, microsleep sangat berisiko menyebabkan kendaraan keluar jalur, menabrak kendaraan lain, atau mengalami kecelakaan.
-
Kenapa bisa terjadi microsleep?
Terjadinya microsleep sering kali akibat kelelahan dan kurang tidur. Selain itu, microsleep juga bisa disebabkan oleh jam kerja yang panjang, shift malam, berkendara di jalan yang monoton, kondisi kesehatan tertentu, hingga efek samping obat-obatan yang menyebabkan kantuk.
-
Bagaimana cara mengatasi microsleep?
Menghindari microsleep dapat dilakukan dengan cara tidur cukup, mengatur shift kerja, menghindari berkendara sendirian, mengonsumsi kafein dalam jumlah wajar, hingga menggunakan kamera AI pendeteksi kelelahan.
-
Berapa lama microsleep?
Microsleep hanya terjadi dalam kisaran waktu 1 sampai dengan 15 detik. Kondisi ini akan sangat berisiko ketika kendaraan melaju dalam kecepatan tinggi di mana kendaraan bisa melaju tanpa kendali dan menyebabkan kecelakaan.
Microsleep adalah tidur super singkat yang bisa menjadi penyebab kecelakaan di jalan raya. Sebagai pemilik bisnis di bidang transportasi dan logistik, Anda perlu untuk mengetahui cara mengatasi microsleep untuk para pengemudi.
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah menggunakan teknologi seperti kamera dengan AI yang dapat mendeteksi kelelahan. Anda bisa mendapatkan solusi ini dengan kamera AI SmartCabin dan Driver Monitor Camera dari Cartrack.
Dapatkan penawaran spesial dan demo dari Cartrack dengan mengisi data Anda pada formulir digital berikut ini!