- Solusi
- Perusahaan
- Tentang KamiCartrack menawarkan solusi intelektual yang menjamin optimasi armada dan tenaga kerja, seberapa besar ataupun kecil bisnis Anda
- Hubungan InvestorCartrack memiliki riwayat konversi dan penghasilan arus kas yang kuat, leverage keuangan rendah, dan dividen besar
- KarierPortal karier. Lihat semua lowongan kerja terkini dan kesempatan yang tersedia di Cartrack
- Informasi
- Hubungi Kami
- English
- Masuk
3 Alasan untuk Tidak Membiarkan Mesin Menyala Saat Kendaraan Diam (Idling)
23 Nov 2021
Idling adalah keadaan saat mesin menyala tetapi kendaraan dalam posisi diam (tidak bergerak). Dalam berkendara, idling mungkin tidak dapat dihindari, misalnya saat lalu lintas macet. Namun, jika dibiarkan, idling dapat menjadi kebiasaan buruk yang pada akhirnya merugikan perusahaan.
Dampak idling pada satu kendaraan berkapasitas silinder 1.500 cc ke bawah mungkin tidak terasa. Berbeda halnya jika Anda memiliki armada kendaraan besar dengan kapasitas silinder yang juga besar, dan idling dilakukan secara massal oleh semua pengemudi Anda. Hal ini akan merupakan pemborosan bahan bakar berskala besar yang menjadi pukulan signifikan terhadap keuntungan bisnis Anda.
Menyadari besarnya dampak idling terhadap laba perusahaan, penting untuk Anda mulai memantau idling di setiap penggunaan kendaraan Anda. Selain merugikan secara finansial, idling juga menyebabkan mesin aus dan polusi udara.
1. Memboroskan Bahan Bakar
Setiap jam idling, truk jenis heavy duty mengonsumsi sekitar 0,8 galon bahan bakar dan semi-truk sekitar 0,64 galon diesel tanpa membawa beban. Total idle truk jarak jauh biasanya sekitar 1.800 jam per tahun dan menghabiskan sekitar 1.500 galon solar. Bayangkan berapa banyak uang terbuang jika jumlah ini dikalikan dengan jumlah seluruh kendaraan Anda dan rata-rata harga bahan bakar. Kecuali jika dilakukan kurang dari 10 detik, sebaiknya minta pengemudi Anda menghindari idling. Bukan tanpa sebab, idling selama 10 detik atau lebih ternyata menggunakan bahan bakar lebih banyak daripada mematikan mesin dan menstarternya kembali.
2. Menyebabkan Mesin Aus
Idling dalam jangka waktu yang lama berdampak negatif pada masa pakai mesin kendaraan Anda. Karena mesin tidak beroperasi pada suhu optimal saat idle, bahan bakar pun tidak terbakar sepenuhnya. Pembakaran tidak sempurna ini akan meninggalkan residu, yang dapat mengontaminasi oli mesin, membuat busi kotor, dan merusak sistem pembuangan. Anda akan mengeluarkan biaya lebih banyak untuk servis dan penggantian suku cadang yang lebih cepat. Jika pengemudi Anda melakukan idling dengan tujuan memanaskan mesin kendaraan sebelum memulai perjalanan, cara lain yang lebih baik adalah menjalankan kendaraan secara perlahan.
3. Meningkatkan Polusi Udara
Tak hanya membuang bahan bakar, kendaraan yang sedang idling juga menghasilkan emisi gas buang yang beracun jika dihirup oleh manusia. Setiap 10 menit idling, satu pon (0,45 kg) karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer. Selain gas, kendaraan yang idling juga melepaskan bahan kimia berbahaya dan polusi partikel (jelaga) ke udara, yang berkontribusi terhadap ozon, kabut asap regional, dan perubahan iklim global. Polusi yang dihasilkan akan lebih banyak lagi jika konverter katalisis (catalytic converter) kendaraan tidak berfungsi dengan baik. Minta teknisi Anda untuk memeriksanya saat kendaraan diservis.
Meski tampak sepele, idling sebenarnya berdampak besar bagi perusahaan, kendaraan, maupun lingkungan. Mulailah pantau aktivitas idling setiap kendaraan Anda dan ambil tindak lanjut untuk menguranginya. Sistem manajemen armada Cartrack menyediakan fitur pemantauan idling, yang akan mengirimkan peringatan melalui e-mail atau SMS saat hal ini terjadi. Cartrack juga menyediakan Laporan Idle otomatis yang menginformasikan waktu idle dimulai dan berakhir, lokasi dan durasi idle, serta total idle selama periode yang Anda pilih. Gunakan teknologi pemantauan canggih dari Cartrack―hubungi kami di sini sekarang!