- Solutions
- The Company
- About usCartrack offers smart fleet solutions guaranteed to optimise your fleet and workforce, no matter how big or small your business.
- Investor RelationsCartrack has a history of strong cash flow generation and cash conversion, low financial leverage and strong dividends.
- CareersCareers portal. View all the current Cartrack career openings and opportunities available.
- Resources
- Contact Us
- Bahasa
- Login
6 Praktik Mengemudi yang harus Diminimalkan untuk Efisiensi Biaya Operasional
17 Mei 2021
Efisiensi biaya armada bisa didapat dari berbagai area, utamanya adalah praktik mengemudi. Jika Anda dapat mengontrol praktik mengemudi para sopir Anda dengan baik, maka Anda dapat menghemat biaya yang tak sedikit. Biaya-biaya yang dapat dihemat tersebut, antara lain bahan bakar, pemeliharaan, kerusakan, kecelakaan, dan lembur. Berikut ini 6 praktik mengemudi yang harus diminimalkan untuk efisiensi biaya operasional.
1. Mengemudi secara Agresif
Berpindah-pindah jalur, mengekor terlalu dekat, menghalangi, dan memotong jalur kendaraan lain adalah beberapa jenis praktik mengemudi agresif. Tak hanya meningkatkan risiko tabrakan, perilaku mengemudi seperti ini juga memboroskan bahan bakar. Pada kendaraan kelas ringan, pemborosan bahan bakar akibat perilaku ini sekitar 10-40% dalam lalu lintas padat dan 15-30% dalam lalu lintas lancar dengan kecepatan jalan raya. Seiring waktu, perilaku ini juga menyebabkan masalah kendaraan, seperti kopling terbakar dan umur mesin berkurang.
2. Akselerasi Mendadak dan Mengerem Keras
Menginjak gas atau rem mendadak dapat menyebabkan keausan berlebih pada mesin kendaraan. Akselerasi mendadak yang terus-menerus dapat merusak dudukan motor, komponen sistem bahan bakar, suspensi, dan rem. Akibatnya, kendaraan mulai mengalami lebih banyak kerusakan, yang menyebabkan downtime dan celah dalam layanan armada Anda. Selain itu, jika sopir mengemudikan trailer, kekuatan akselerasi atau pengereman mendadak dapat menyebabkan pergeseran pada kargo dan isinya. Jika tidak diamankan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan serius.
3. Mengebut
Mengebut meningkatkan risiko tabrakan karena lebih sedikit waktu dan jarak yang tersedia untuk merespons kejadian tak terduga. Selain itu, perilaku mengemudi ini juga meningkatkan biaya bahan bakar, yakni jika kendaraan dikemudikan di atas 60 mph (sekitar 96,5 km/jam). Setiap tambahan 1 mph (1,6 km/jam) di atas 60 mph, biaya bahan bakar naik sekitar 4-9% per galon. Peningkatan konsumsi bahan bakar ini akan lebih tinggi lagi untuk truk medium dan besar.
4. Idle Berlebihan
Idle atau membiarkan mesin menyala saat kendaraan berhenti dapat memakan lebih dari 17% bahan bakar Anda. Pada kendaraan penumpang atau truk kecil, setiap jam idle membakar lebih dari setengah galon bahan bakar. Pada truk sedang dan besar, angka ini bahkan lebih tinggi, yakni mendekati satu galon bahan bakar per satu jam idle. Selain itu, suhu mesin kendaraan lebih rendah saat idle, yang berarti pembakaran menjadi tidak efisien dan akan meninggalkan endapan residu pada busi dan silinder Anda. Hal ini akan menimbulkan sejumlah masalah kendaraan, seperti mesin sulit dinyalakan dan pemakaian bahan bakar semakin boros.
5. Mengambil Rute yang Tidak Efisien
Perutean yang buruk dapat menambah beban biaya operasional. Salah satu hal yang dapat menyebabkan pengambilan rute yang tidak efisien adalah tidak adanya pengawasan. Dalam beberapa kasus, pengemudi nakal mungkin akan dengan sengaja berbelok ke tempat lain untuk keperluan pribadi, meningkatkan jarak tempuh untuk tambahan komisi, atau membuang waktu untuk tambahan lembur. Anda dapat membayangkan biaya-biaya tambahan yang harus perusahaan keluarkan akibat praktik mengemudi yang tak bertanggung jawab ini, di samping juga tambahan biaya bahan bakar.
6. Menyalahgunakan Kendaraan
Penyalahgunaan kendaraan perusahaan, baik untuk urusan pribadi maupun pekerjaan sampingan, meningkatkan risiko pencemaran reputasi perusahaan, kerusakan kendaraan, biaya servis, dan konsumsi bahan bakar. Perusahaan yang mengizinkan karyawannya membawa pulang kendaraan perlu memastikan bahwa kendaraan perusahaan tidak beralih fungsi menjadi kendaraan pribadi karyawan.
Teknologi pemantauan armada dari Cartrack membantu Anda mengontrol perilaku buruk mengemudi serta mengurangi risiko dan dampaknya. Sejumlah fitur Cartrack dapat Anda gunakan sebagai solusi, antara lain pemantauan perilaku mengemudi (mengebut, mengerem keras, akselerasi mendadak, dan menikung tajam), pemantauan idle, laporan pengemudi, pemantauan bahan bakar, laporan trip, perencana rute, notifikasi penggunaan kendaraan di luar jam kerja, geofence, dan pengelola jadwal servis. Hubungi kami sekarang dan dapatkan LIVE DEMO GRATIS untuk mempelajari solusi manajemen armada Cartrack lebih lanjut!