- Solutions
- The Company
- About usCartrack offers smart fleet solutions guaranteed to optimise your fleet and workforce, no matter how big or small your business.
- Investor RelationsCartrack has a history of strong cash flow generation and cash conversion, low financial leverage and strong dividends.
- CareersCareers portal. View all the current Cartrack career openings and opportunities available.
- Resources
- Contact Us
- Bahasa
- Login
2 Faktor Utama yang Memengaruhi Akurasi GPS Pelacak Kendaraan
25 Okt 2021
Perangkat pelacak kendaraan menggunakan Sistem Satelit Navigasi Global atau Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk menentukan perkiraan lokasi. Salah satu jenis GNSS yang populer digunakan di Indonesia adalah Sistem Pemosisian Global atau Global Positioning System (GPS), yang dikembangkan oleh Amerika Serikat. Jenis GNSS lainnya, yaitu GLONASS dari Rusia, BeiDou dari China, dan Galileo dari Uni Eropa.
Meski umum dikenal dengan GPS tracker, perangkat pelacak kendaraan tidak hanya menggunakan GPS tetapi juga beberapa satelit lainnya agar perkiraan lokasi lebih akurat. Akurasi ini mengindikasikan seberapa dekat pengukuran satelit dengan posisi sebenarnya. Apa saja faktor-faktor utama yang memengaruhi akurasi GPS pelacak kendaraan? Berikut ini penjelasannya.
1. Jumlah dan Posisi Satelit
Untuk memberikan perkiraan lokasi yang lebih akurat, perangkat pelacak kendaraan memerlukan minimal empat satelit, yang terdiri dari GNSS dan augmentasinya. Sistem satelit augmentasi ini diperlukan untuk meningkatkan performa sistem navigasi, seperti akurasi, keandalan, dan ketersediaan. Semakin banyak satelit yang digunakan untuk menghitung posisi, semakin baik tingkat akurasinya.
Selain jumlah satelit navigasi global dan augmentasinya, posisi atau distribusi letak dari satelit-satelit yang menyediakan pemosisian juga berdampak besar pada akurasi. Umumnya, satu set satelit yang tersebar di area langit yang lebih luas akan memberikan pembacaan lokasi yang lebih akurat (semakin besar sudut antara posisi penerima dan satelit-satelit yang digunakan, semakin akurat).
2. Halangan Perambatan Sinyal
Sinyal dari satelit ke penerima (receiver) GPS harus menempuh jarak yang jauh. Ruang propagasi (perambatan sinyal), baik di lapisan atmosfer maupun di bumi, sangat memengaruhi kekuatan sinyal dan ketepatan posisi. Ionosfer, lapisan keempat atmosfer bumi, memperlambat kecepatan sinyal GPS karena adanya ionisasi partikel-partikel. Troposfer, lapisan terendah atmosfer bumi, terkadang menyebabkan pantulan radio.
Masuk ke bumi, ada beberapa penghalang yang dapat memblokir ataupun memantulkan sinyal GPS, sehingga mengakibatkan kesalahan atau penundaan penentuan posisi. Beberapa di antaranya gedung-gedung tinggi, terowongan, jembatan layang, atap pelat baja atau beton, pepohonan, formasi daratan (pegunungan, tebing, dll), kaca film yang pekat (disarankan maksimal 60%), bahkan tubuh manusia. Letak perangkat dalam kendaraan juga memengaruhi perambatan sinyal, usahakan tidak terhalang banyak bidang.
Perangkat pelacak dari Cartrack sendiri memiliki akurasi 2,5–5 meter, dengan dua jenis GNSS dan empat jenis sistem augmentasi berbasis satelit (SBAS). Hal ini memungkinkan pengguna mendapatkan informasi lokasi yang cukup akurat. Untuk solusi halangan perambatan sinyal, Cartrack akan menambahkan antena eksternal. Penguat sinyal ini biasanya diperlukan misalnya untuk kendaraan yang beroperasi di wilayah dengan sinyal kurang baik, seperti kendaraan di perkebunan sawit dan kapal cepat (speedboat). Klik di sini untuk memulai pengalaman pelacakan kendaraan Anda bersama Cartrack!