- Solutions
- The Company
- About usCartrack offers smart fleet solutions guaranteed to optimise your fleet and workforce, no matter how big or small your business.
- Investor RelationsCartrack has a history of strong cash flow generation and cash conversion, low financial leverage and strong dividends.
- CareersCareers portal. View all the current Cartrack career openings and opportunities available.
- Resources
- Contact Us
- Bahasa
- Login
Cara Kerja Sensor Suhu IoT dalam Mengawasi Suhu Armada Penyimpanan
![](https://cartrack.id/sites/default/files/CT_Blog_Indo_How-Temprature-Sensors-work_January-2025_Main-Image.png)
---- 09/02/2025 ---
Sensor suhu adalah salah satu teknologi yang banyak ditemui di sekitar kita. Mulai dari penggunaan sederhana pada termometer, penggunaan fungsional seperti AC dan kulkas, hingga teknologi yang lebih kompleks seperti smart-home dan smart-farming.
Pernahkah Anda terpikir, bagaimana sensor suhu bekerja? Untuk menjawab rasa penasaran Anda, kali ini kita akan membahas mengenai cara kerja sensor suhu, pemanfaatannya, hingga bagaimana hal tersebut dapat menjadi solusi untuk industri cold-chain.
Apa Itu Sensor Suhu
Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu atau panas dari suatu objek atau lingkungan. Sensor ini dapat mendeteksi perubahan panas dan mengubahnya menjadi informasi yang dapat kita baca, biasanya dalam bentuk angka digital.
Anda pastinya familiar dengan termometer, bukan? Alat ini adalah salah satu contoh penggunaan sensor pendeteksi suhu sederhana yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Benda-benda di rumah seperti AC dan kulkas juga memiliki sensor yang mirip, hanya saja terintegrasi ke dalam sistem yang lebih kompleks.
Cara Kerja Sensor Suhu
Secara umum, sensor suhu bekerja dengan cara mendeteksi perubahan panas/dingin melalui bahan atau material khusus. Selanjutnya perubahan yang terdeteksi ini akan diubah menjadi data yang bisa dibaca oleh perangkat maupun sistem yang menggunakannya.
Sensor suhu tidak hanya digunakan untuk menampilkan data berupa angka yang bisa kita baca seperti pada termometer. Perangkat ini juga dapat diintegrasikan ke dalam sistem untuk penggunaan yang lebih fungsional, misalnya untuk mengatur kedinginan pada AC dan kulkas.
Dengan sensor pendeteksi suhu yang terhubung dengan kontroler sistem pendingin, kulkas bisa menjaga ruang penyimpanannya agar tetap dingin. Tidak hanya untuk sistem pendingin, perangkat ini juga dapat digunakan dalam sistem pemanas seperti pada inkubator.
Baca Juga: Apa Pengaruh IoT Dalam Sistem Manajemen Armada
Jenis-Jenis Sensor Suhu
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, cara kerja sensor suhu adalah dengan mendeteksi perubahan panas/dingin dengan bahan atau material khusus. Berikut adalah beberapa jenis sensor pendeteksi suhu berdasarkan material atau bahan yang digunakan.
1. Thermistor (Termistor)
Termistor adalah perangkat yang sistem kerjanya adalah mengubah resistensi (hambatan aliran listrik) sesuai dengan perubahan suhu. Lalu perubahan tersebut akan diubah menjadi nilai dalam bentuk angka yang dapat kita baca.
Perangkat semikonduktor ini cukup banyak digunakan karena sangat sensitif terhadap perubahan kecil sehingga dianggap lebih presisi. Hanya saja, termistor juga sangat rentan terhadap suhu ekstrem dan juga sangat rentan terhadap kelembaban atau kondisi lainnya.
Contoh penggunaan termistor: termometer, kulkas, dan AC.
2. RTD (Resistance Temperature Detector)
Sistem kerja RTD pada dasarnya sangat sederhana dan memanfaatkan korelasi logam dan suhu. Logam seperti platina memiliki resistansi yang berubah mengikuti perubahan panas/dingin. Ketika suhu meningkat, resistansi logam akan bertambah dan sebaliknya.
RTD memiliki akurasi yang tinggi, cenderung stabil, dan juga tahan lama pada kondisi ekstrem sekalipun. Hanya saja, respon RTD terhadap perubahan suhu relatif lambat dibanding sensor lainnya dan harganya juga lebih mahal.
Contoh penggunaan sensor RTD: pada laboratorium dan ruang penyimpanan obat, manufaktur yang memerlukan akurasi tinggi (contoh: pembuatan semikonduktor).
3. Thermocouple (Termokopel)
Thermocouple atau termokopel terdiri dari dua kawat logam berbeda (biasanya besi dan tembaga) yang disatukan pada satu titik. Perbedaan suhu di kedua ujung logam akan menghasilkan arus kecil yang bisa dikonversikan menjadi angka suhu digital yang terbaca.
Sensor termokopel bisa mengukur rentang suhu dari yang sangat rendah hingga sangat tinggi bahkan mencapai ribuan derajat Celcius. Namun, perangkat ini punya kekurangan yaitu akurasi yang rendah serta potensi interferensi listrik jika tidak dipasang dengan benar.
Contoh penggunaan sensor termokopel: industri berat (pembangkit listrik, kilang minyak, dan proses kimia)
4. Sensor Inframerah
Sensor inframerah adalah perangkat yang mengukur radiasi panas yang dipancarkan oleh suatu objek. Dengan prinsip sederhana, yaitu semua benda yang memiliki suhu di atas nol memancarkan radiasi, sensor ini mengukur intensitas radiasi tersebut.
Keunggulan utama dari perangkat ini adalah pengukuran suhu dapat dilakukan tanpa secara langsung menyentuh objek dengan hasil yang instan. Kekurangannya adalah hanya bisa mengukur suhu permukaan objek dan akurasinya yang dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Contoh penggunaan sensor inframerah: termometer tanpa kontak, termometer mesin atau komponen elektronik yang terlalu panas.
Penggunaan Sensor Suhu di Berbagai Bidang
Sensor suhu terintegrasi ke dalam banyak hal dalam kehidupan sehari-hari kita, baik untuk rumah tangga maupun industri.
1. Rumah Tangga
AC dan kulkas adalah contoh penerapan sensor pendeteksi suhu yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari kita. Pada dasarnya, sensor pada kedua alat elektronik ini tidak hanya digunakan untuk mendeteksi besaran suhu, tetapi juga terintegrasi pada mekanisme khusus.
Pada kulkas dan AC, ada termistor digunakan untuk mendeteksi temperatur dan terhubung dengan kontroler yang dapat mematikan/menghidupkan kompresor pendingin. Dengan demikian, ketika ruangan lebih hangat dari yang seharusnya, pendingin akan menyala.
2. Medis
Dalam dunia medis, sensor untuk suhu dapat kita temukan pada penggunaan termometer dan juga inkubator. Termometer umumnya menggunakan termistor, termokopel, atau inframerah sedangkan inkubator biasanya menggunakan termistor atau RTD.
Pada termometer, perangkat ini hanya digunakan untuk mendeteksi suhu dan dikonversikan menjadi data digital berupa angka yang bisa kita baca. Sementara pada inkubator, sensor yang membaca suhu biasanya terhubung dengan kontroler yang dapat menyalakan penghangat.
3. Teknologi
Dalam teknologi, penggunaan sensor untuk suhu hampir mencakup segala bidang, mulai dari smartphone, laptop, hingga pada smartwatch. Selain mendeteksi panas, sensor ini sering juga terhubung dengan kontroler yang bisa mematikan perangkat jika terjadi overheat.
Selain itu, pendeteksi temperatur termasuk dalam salah satu sensor utama dalam IoT (Internet of Things), misalnya pada smart-home. Sensor suhu yang sudah terintegrasi dengan IoT bisa mempelajari kebiasaan pengguna untuk mengoptimalkan kenyamanan dan efisiensi energi.
4. Agrikultur
Pada sektor pertanian, sensor suhu dapat digunakan untuk mengukur temperatur tanah, rumah kaca, hingga untuk ruang penyimpanan pasca panen. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi IoT dan smart-farming, datanya dapat diakses dari jarak jauh.
Tidak hanya pada sektor pertanian, sensor suhu juga akan sangat berguna dalam industri peternakan. Dengan adanya perangkat tersebut, pemilik dapat melakukan pengawasan suhu ideal untuk hewan seperti ayam atau sapi agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
5. Cold chain
Industri cold-chain merupakan industri yang membutuhkan pengawasan yang ketat karena berhubungan dengan produk yang sensitif terhadap suhu. Misalnya seperti makanan beku, obat-obatan, vaksin, dan produk lainnya yang membutuhkan kestabilan suhu dalam pengiriman.
Sensor untuk mengetahui suhu dapat diterapkan pada gudang penyimpanan, kontainer berpendingin, hingga armada pengiriman terakhir. Apabila terpantau perubahan suhu di atas batas toleransi, biasanya perusahaan akan langsung melakukan pengecekan dan perbaikan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Memonitor Bahan Bakar Kendaraan dengan Sensor Bahan Bakar & MiFleet dari Cartrack
Temperature Sensor dari Cartrack: Solusi Industri Cold-Chain
Penggunaan sensor suhu dalam industri cold-chain akan sangat dibutuhkan, terutama jika bidang bisnis Anda mengedepankan kualitas dan standar yang tinggi. Cartrack menyediakan solusi Temperature Sensor IoT yang tidak hanya mendeteksi suhu, namun juga memungkinkan pemantauan langsung jarak jauh. Dengan sensor suhu berbasis IoT dari Cartrack, Anda dapat:
-
Memastikan kualitas: Banyak produk yang harus disimpan dan dikirim dengan standar tertentu, misalnya vaksin dan obat-obatan. Biasanya ada regulasi WHO yang harus diterapkan dalam setiap pengirimannya agar kualitas dan efektivitasnya tetap terjaga.
-
Mencegah kerugian: Dengan monitoring suhu secara real-time dengan teknologi IoT, Anda dapat mencegah kerugian akibat rusaknya produk. Terutama pada pengiriman jarak jauh yang bisa memakan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari.
-
Meningkatkan kepercayaan konsumen: Dengan adanya sensor yang mendeteksi suhu kendaraan, Anda dapat memastikan kepada pelanggan bahwa kualitas produk terus terjaga dan meminimalisasi produk rusak di jalan.
Solusi Temperature Sensor untuk Perusahaan Cold-Chain AntarEs
Salah satu klien yang sudah menggunakan Temperature Sensor dari Cartrack adalah AntarEs, sebuah perusahaan yang bergerak di industri cold-chain. AntarEs menyediakan layanan premium untuk produk frozen goods dengan standar yang tinggi.
Perusahaan ini sudah memiliki sertifikasi ISO 22000, Guidelines for Good Distribution Practice (GDP), dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Beroperasi di 25 kota di Indonesia, AntarEs memiliki berbagai jenis armada yang tentunya harus dikelola dengan baik.
AntarEs memercayakan Cartrack untuk solusi Fleet Management-nya, mulai dari GPS, AI Camera, Internal Camera, Cargo Door Sensor, dan Temperature Sensor. Semua hal tersebut tentunya untuk memastikan bahwa armada beroperasi sesuai dengan prosedur dan standar kualitas yang sudah ditetapkan perusahaan.
FAQ mengenai Sensor Suhu
-
Apa itu sensor suhu dan bagaimana cara kerjanya?
Sensor suhu adalah perangkat yang dapat mendeteksi suhu atau panas dari suatu objek atau lingkungan. Cara perangkat ini bekerja adalah dengan mendeteksi suhu dengan menggunakan material atau komponen khusus lalu mengubahnya menjadi data yang bisa terbaca yaitu berupa angka.
-
Apa fungsi sensor suhu?
Untuk mendeteksi suhu, baik pada objek, maupun pada lingkungan atau ruangan. Terkadang sensor yang mendeteksi suhu juga dapat terhubung dengan kontroler yang dapat menghidupkan/mematikan pendingin/pemanas.
-
Apa yang terjadi jika sensor suhu rusak?
Jika sensor suhu rusak pada sistem pendingin atau pemanas, perangkat yang terpasang tidak akan dapat berfungsi optimal. Selain itu, kerusakan sensor yang mendeteksi suhu juga bisa berdampak overheating akibat sistem pendingin yang tidak berfungsi. Pada industri cold-chain, rusaknya sensor suhu membuat perusahaan pengirim segera bertindak jika ada perubahan signifikan yang dapat berdampak pada produk.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, pemanfaatan sensor suhu menjadi semakin bertambah. Apalagi dengan terintegrasi IoT, pemantauannya pun menjadi semakin mudah dan dapat menjadi salah satu solusi bagi industri cold-chain.
Bagi Anda yang berkecimpung dalam industri cold-chain, Anda dapat menghubungi Cartrack untuk penawaran solusi Fleet Management yang sesuai dengan kebutuhan. Isi formulir berikut untuk mendapatkan demo dan penawaran dari Cartrack!