Memahami Status “Idle” pada Kendaraan

10 Mei 2022

Jika Anda menggunakan Fleet Web Cartrack, Anda akan menemukan beberapa warna ikon kendaraan pada peta. Salah satunya berwarna kuning, yang menunjukkan kendaraan berstatus idle. Idle adalah keadaan ketika mesin menyala, tetapi kendaraan tidak bergerak (stasioner). Ada banyak alasan terjadinya idle, misalnya terjebak kemacetan lalu lintas, mengantre di drive-thru, bus sedang menunggu penumpang di halte, atau sopir sengaja membiarkan mesin menyala untuk beristirahat dengan nyaman di dalam kendaraan.

 

Idle Produktif dan Tidak Produktif

Meski kebanyakan idle tidak produktif, ada pula idle yang produktif. Idle pada kendaraan alat berat, misalnya. Kendaraan mungkin tidak dalam posisi bergerak, tetapi fitur periferal (seperti derek, bak pada truk sampah, dan bucket pada ekskavator) sedang dioperasikan. Untuk mengetahui jenis idle yang seperti ini, Anda perlu memasang sensor power take-off (PTO) selain GPS tracker. Beberapa jenis truk, misalnya truk dengan kontainer berpendingin dan truk es krim mungkin juga memerlukan idle karena pendingin harus menyala untuk menjaga kondisi produk.

PERBEDAAN

IDLE TIDAK PRODUKTIF

IDLE PRODUKTIF

Kondisi

Mesin menyala, tetapi kendaraan diam di tempat

Mesin harus dinyalakan meski kendaraan tidak berubah posisi

Tujuan

Tidak ada tujuan spesifik terkait pekerjaan

Untuk menjalankan peralatan eksternal, menyalakan pendingin dalam kontainer, atau memanaskan kendaraan hingga batas yang diizinkan

Contoh

Idle saat bongkar-muat, saat mengantre di pelabuhan penyeberangan, saat mengantre di pom bensin, saat mengantre di restoran drive-thru, saat macet parah, atau untuk beristirahat di dalam kendaraan sambil menyalakan AC dan radio.

Idle dengan unit PTO untuk menjalankan peralatan, seperti bak dump truck, derek, pisau buldoser, dan bucket pada ekskavator; idle yang diharuskan sebagai sumber daya pendingin pada truk es krim dan cold truck.

 

Idle Sangat Merugikan

Terlepas dari yang mungkin pernah Anda dengar, mematikan kendaraan dan menyalakannya kembali tidak akan membakar bahan bakar lebih banyak dibandingkan idle. Setiap jam idle dapat memboroskan bahan bakar sekitar 2 hingga 4,5 liter. Idle juga dapat merusak mesin dan komponen kendaraan karena bahan bakar tidak sepenuhnya terbakar dan meninggalkan residu. Selain itu, idle dalam waktu lama menghasilkan emisi yang berkontribusi terhadap polusi udara dan kesehatan pengemudi serta penumpang. Dari segi biaya, tentunya pengeluaran Anda atau perusahaan akan membengkak karena pemborosan bahan bakar dan perbaikan atau penggantian suku cadang lebih cepat.

 

Baca artikel “3 Alasan untuk Tidak Membiarkan Mesin Menyala Saat Kendaraan Diam (Idling)”

 

Meminimalkan Idle dengan Teknologi Manajemen Armada

Untuk dapat meminimalkan idle, Anda perlu menggunakan teknologi sistem manajemen armada berbasis GPS tracking, seperti Cartrack. Teknologi ini memungkinkan Anda memantau idle secara real-time, mengevaluasi dan mengedukasi pengemudi berbasiskan data, serta mengatur penugasan pengemudi untuk mengurangi waktu tunggu dan ketidakefisienan trip.

Cartrack memiliki fitur pemantauan pengemudi, dengan idle sebagai salah satu parameter yang dimonitor. Selain dengan melihat status warna ikon kendaraan pada peta, Anda juga bisa menerima notifikasi idle secara real-time. Semua data idle juga tersedia dalam bentuk laporan otomatis (berformat PDF atau Excel) maupun dasbor kinerja armada (untuk tampilan cepat). Untuk efisiensi trip, Anda dapat melihat dan menugaskan kendaraan terdekat ke lokasi atau menggunakan fitur Delivery Cartrack untuk mengatur urutan rute penugasan.

 

Baca artikel “3 Cara Mengurangi Kebiasaan Idle yang Merugikan dalam Operasi Armada Anda”

 

Ingin mengurangi idle dan menghemat biaya operasional kendaraan? Pantau dan evaluasi aktivitas idle dengan Cartrack sekarang dan dapatkan wawasan untuk mengurangi idle yang merugikan. Hubungi kami di sini untuk cari tahu lebih lanjut tentang sistem manajemen armada Cartrack dan fitur-fiturnya.

Secondary Navigation: 

Timur Tengah

Amerika